Forever Love (chapter 1)

Posted by Cha Fani | Posted in | Posted on 8:39 AM

"Jogiyoo~....Jogiyoo~"
Aq mendengar sebuah suara, dan merasakan seseorang mengguncang pundak q. Huff~ bagus, aq sudah terjual, mungkin sekarang aq sudah ada di tangan seorang anak kecil, dan menjadi bulan-bulanannya. Emhh~ Tunggu! tapi suara ini~ bukan suara seorang anak kecil, sebuah suara yang sangat q kenal, lembut dan sedikit berat, mungkinkah?

Perlahan-lahan aq membuka mata, pandangan q masih sedikit kabur, dan sekarang aq sudah seratus persen sadar. Aq menatap sosok yang berada di depan q, posisinya jongkok dengan tangan melambai-lambai di depan mata q. kemudian aq menatap wajahnya, wajah yang sangat familiar.

"Seunghyun!!!!!" Aq langsung terbangun dari posisi q yang tadi telungkup, berganti memeluknya dengan erat. Seunghyun rupanya terkejut dengan tindakan q yang tiba2 itu.

Aq mengendurkan pelukan q, melepasnya dan menatap kedua telapak tangan q yang gemetaran. Heran, kaget, dan bahagia. Aq tidak menyangka, aq kini memiliki sebuah tubuh, tubuh manusia, dan bukan tubuh boneka. Aq menelusuri tubuh q dari kaki sampai ke tangan dengan mata q. Melihat diri q terbalut baju terusan berlengan panjang berwarna putih. Aq berada dalam tubuh seorang gadis. Aq melompat-lompat kegirangan dan memeluk Seunghyun berkali-kali hingga membuatnya kebingungan. Entah apa yg dy pikirkan, aq sebagai orang gila, aq sebagai orang sakit, hilang ingatan, atau apapun, aq tak peduli. Yang terpenting adalah aq dapat melihat dirinya, menyentuhnya, dan tidak lagi hanya di pendam dalam hati.

"Eeeng~, Jogiyo~...apakah kamu mengenal q?" tanyanya hati-hati, mata q kembali teralihkan ke wajahnya. Menatapnya dalam-dalam, dan membuat seunghyun sedikit salah tingkah. Lalu aq mengangguk mantap sambil terus tersenyum girang.

"Maaf, tapi aq tidak mengenalmu, bisakah kau memberitahu q, siapa kau?" Aq memasang raut wajah sedih. "B..bukan maksud q membuatmu sedih, aq benar-benar tidak mengenalmu"

"Aq....aq selalu melihatmu...aq mengenalmu lebih dari siapapun," jawaban q tambah membuat Seunghyun bingung. Udara pagi sangatlah dingin, aq kembali gemetaran, dan memeluk diri q agar tubuh q bisa sedikit hangat.

"Hatttschiiii~!! Hatschii~" Aq berkali-kali bersin karena angin dingin yg terus berhembus ke arah q. Seunghyun langsung menarik siku q, dan membawa q masuk ke dalam tokonya yang masih belum di buka untuk pengunjung. Aroma dan hangatnya art shop milik Seunghyun membuat q benar-benar nyaman. Seunghyun membiarkan q duduk di sebuah kursi kayu, dan membawakan q coklat hangat. Aq menghirup aromanya, nikmat sekali, harum...dan aq ingin segera menyicipinya. Seunghyun duduk di hadapan q, di seberang meja, menatap q asing. Aq mengambil coklat hangat itu dan langsung meminumnya.

"Fuahhhhhh~ haaaashhhh!!!! arghhh~" aq melemparkan cangkir berisi coklat ke lantai, dan isinya berceceran ke mana-mana. Aq terus mengipas-ngipas lidah q. Seunghyun yg terkejut akan kejadian yang menimpa q langsung lari ke belakang mengambilkan aq air mineral dan memberikannya pada q.

"Ya! Coklat itu memang masih sedikit panas, apa kau sudah gila meneguknya sebanyak itu? seruputlah sedikit-sedikit, arasso?" nadanya sedikit marah, aq hanya mengangguk-ngangguk sambil meneguk air mineral yang diberikan olehnya. Dy pergi ke belakang lagi dan mengambil sebuah kain untuk membersihkan coklat q yang tumpah.

"Mianhee~" ucapku pelan-pelan. Seunghyun langsung menghentikan kegiatannya. Menoleh ke arah q dan tersenyum kecewa.

"Gwaenchana~" Dy melanjutkan kembali kegiatan na membersihkan lantai, dan sekali lagi pergi ke belakang, kemudian kembali duduk di hadapan q dengan wajah lesu.
Aq menatapnya dengan penuh rasa bersalah. Seunghyun juga menatap q, namun dy mulai mengukir senyum di bibirnya dan tertawa kecil melihat tingkah q. Aihhhh~ senyumnyaaaaaaaaaa, indahh sekalii!! Aq terpana melihat senyum itu, membuat q ikut tersenyum.

"Ehem.." Seunghyun mulai bicara, "Ngomong-ngomong, kau ini berasal dari mana? kenapa kau bisa mengenal q? Bagaimana bisa tadi kau tersungkur di depan toko q jam 6 pagi? Siapa nama mu?" Aq menganga mendengar pertanyaannya yang bertubi-tubi, bingung bagaimana menjawabnya. Aq mengalihkan pandangan q ke arah lain, kemudian menatap sebuah gantungan berbentuk bintang yang terpajang di dindingnya.

"Byul.." kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut q.

"Byul? namamu Byul?" Aq kembali menoleh kepadanya, mengangguk, mengiyakan pertanyaannya. "Lalu~, asal mu? bagaimana kau bisa mengenal q?" Aq semakin bingung dibuatnya, pertanyaan-pertanyaan itu, susah untuk aq jawab. Jika aq menjawab hal yang sejujurnya, dy tidak akan percaya. Aq tau, kebanyakan manusia tidak akan percaya cerita soal diri q yang sebenarnya adalah sebuah boneka, kemudian karena keajaiban aq bisa menjadi manusia. Itu Konyol! akhirnya aq hanya menjawab sekenanya.

"Aq tidak tau, saat bangun tadi, aq tiba-tiba saja ada di depan toko mu, aq tidak tau asal q darimana, namun yang ada di ingatan q hanyalah dirimu saja, entah kenapa.." Aq menunduk, tak ingin melihat ekspresi bingungnya. Namun Seunghyun sepertinya mengerti, dy mengangguk, dan sepertinya dy mengira aq hilang ingatan.

"Jadi kau benar-benar tidak tau di mana kau tinggal, dan bagaimana kau bisa sampai di depan toko q?" aq menggeleng. Dy mengangguk untuk kesekian kalinya. "Baiklah, aq akan mengizinkanmu tinggal di sini, sampai ingatanmu pulih," Benarkah? apakah ini nyata? aq diizinkan tinggal di sini? tinggal bersamanya? menemaninya? aq ingin melompat, saking bahagianya, tapi aq berusaha menahan diri q agar tidak membuatnya kesal. Aq hanya mengungkapkannya dengan senyuman.

"Byul-ssi, jam setengah delapan aq harus membuka toko q, aq harus siap-siap, kau mau menunggu di mana?"

"Ahh~ di sini saja" jawab q sambil tersenyum. Seunghyun membalas senyuman q, dan pergi ke ruangan di sisi lain toko ini.

Aq memutuskan untuk mengelilingi toko Seunghyun, melihat-lihat apa saja yang dy jual selama ini selain diri q. Tak lama setelah berjalan, aq menemukan sebuah cermin besar. Aq menatap cermin itu, menyentuhnya dengan jemariku. Aq melihat wajah seorang gadis cantik, wajahnya putih pucat, bibirnya berwarna kemerahan, pipinya merona, alisnya hitam tebal, dan rambutnya panjang berponi. Aq menyipitkan mata q, menyentuh bibir q, kemudian hidung q, pipi q. Bayangan di cermin itu adalah diri q, wajah cantik itu adalah milik q. Aq tersenyum, bayangan itupun ikut tersenyum. Kemudian aq menoleh ke arah etalase toko, melihat diri q yang dulu, sebuah boneka anak perempuan kecil berada dalam posisi tidur miring. Kaki q melangkah ke arah etalase, menggapai boneka itu dan membawanya ke dalam pelukan q. Mata q memandangi lagi boneka itu. Sambil tersenyum aq meletakkan kembali boneka itu dan memperbaiki posisinya. Hebat! Luar biasa! bagaimana pun juga, doa q akhirnya terkabul.

TBC--------------------------------------------------------------------------- ^^

NB: Mian,, masi banyak cacat na ^^, silahkan Komen n Kritik~
Hope U like it :D

Comments (0)

Post a Comment

Comment Like Oxygen ^^